PENCALONAN PENGUSAHA SEBAGAI BUPATI DALAM PILKADA KEBUMEN 2015
Hubungan antara dunia usaha dengan dunia politik bukanlah hal yang baru dan pertama kali terjadi di Indonesia. Sejarah mencatat, kerjasama antara pengusaha dengan penguasa di negeri ini telah menghasilkan kebijakan yang di antaranya adalah dorongan atas pertumbuhan dunia usaha pribumi yang tercermin dalam kebijakan Ali Baba atau Baba Ali pada tahun 1950-an (Muhaimin, 1991:18). Muhaimin menyebutnya sebagai Client Businessmen, dimana pengusaha-pengusaha bekerja dengan dukungan dan proteksi dari jaringan kekuasaan pemerintahan. Sistim multipartai ini telah membuka peluang yang sangat luas bagi para pengusaha untuk terjun dan berkiprah di dunia politik. Budaya patron dan client yang telah terbentuk membuat pengusaha dan politikus mencari jalan untuk saling mendukung pada pengusaaan atas politik dan dunia usaha. Kondisi ini juga berdampak pada daerah – daerah di Indonesia seperti halnya di Kabupaten Kebumen provinsi jawa tengah. Mengingat Kabupaten Kebumen termasuk dalam agenda pilkada serentak pada tahun 2015, trend pengusaha dalam mengikuti kontestasi politik juga terjadi di Kabupaten Kebumen. Dalam hal ini ada ketiga calon Bupati yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan rata-rata pengusaha tersebut. memiliki perusahaan bergerak dibidang kontraktor atau pembangunan infrastruktur. Beliau adalah H. Khayub Muhammad Lutfi, Ir. Muhammad Yahya Fuad dan H. Bambang Widodo, SE, MM.
Selengkapnya, klik